Jika memang tidak terjadi masalah pada ibu dan anak maka ASi diwajibkan hingga anak berusia 2 tahun. ASI adalah minuman terbaik untuk buah hati. Secara klinis, pemberian ASI dapat mencegah berbagai penyakit. Untuk mencegah alergi pada bayi, sebaiknya ibu melakukan eliminasi diet yang dapat mengganggu bayi. Ibu harus menghindari konsumsi yang berasal dari susu sapi atau bahan makanan yang mengandung susu sapi.
Susu Soya Susu formula soya adalah susu formula bebas laktosa untuk bayi dan anak yang mengalami alergi terhadap protein susu sapi. Karbohidrat pada formula soya adalah maltodextrin, yaitu sejenis karbohidrat yang dapat ditoleransi oleh sistem pencernaan bayi yang terluka saat mengalami diare ataupun oleh sistem pencernaan bayi yang memang alergi terhadap susu sapi. Susu formula soya (kedelai) kurang lebih sama manfaat nutrisinya dibandingkan formula hidrolisat ekstensif, tetapi lebih murah dan rasanya lebih familiar. Susu Kambing Pada beberapa negara secara tradisional susu kambing sering diberikan terhadap penderita alergi susu sapi. Susu kambing merupakan susu dengan nutrisi yang lengkap untuk bayi. Kandungan vitamin tertentu sangat kecil, seperti asam folat, vitamin B6, B12, C, and D, tetapi kaya mineral. Susu kambing dan susu sapi memiliki epitop yang identik sebagai bahan allergen. Maka dari itu susu kambing adalah susu terbaik setelah ASI.
Formula Parsial hidrolisa Susu formula parsial hidrolisa masih mengandung peptida cukup besar sehingga masih berpotensi untuk menyebabkan reaksi alergi susu sapi.Susu ini tidak direkomendasikan untuk pengiobatan atau pengganti susu untuk penderita alergu susu sapi. Susu rendah alergi ini contohnya NAN HA dan Enfa HA. Susu ini direkomendasikan untuk penderita yang beresiko tinggi alergi sebelum menunjukkan adanya gejala alergi. Penelitian menunjukkan pemberian Formula hidrolisa Parsial mengurangi onset gejala alergi yang dapat ditimbulkan. Dengan demikian bayi juga nyaman untuk mengkonsumsi formula ini.
Catatan: Pada penderita alergi, seharusnya menghindari makanan yang mengandung bahan dasar susu sapi seperti skim, dried, susu evaporasi maupun susu kondensasi. Lactaid, yaitu produk susu yang diproses secara khusus untuk mereka yang mengalami gangguan lactose intolerance. Lactaid diduga masih mengandung protein susu sapi, jadi sebaiknya jangan diberikan kepada anak-anak yang menderita alergi.
Ibu yang anaknya sedang mengalami alergi terhadap susu sapi dilarang untuk mengkonsumsi mentega atau susu mentega, Produk kedelai yang mengandung susu sapi, Produk-produk makanan yang mengandung kasein, kaseinat, sodium atau kalsium kaseinat, lactalbumin, dan wheyArtificial butter, Butter, Buttermilk, Casein, Keju, Cream, Keju cottage, Yoghurt, Kasein hidrolisat, Susu kambing, Laktalbumin, Laktglobulin, Laktosa, Laktulosa, Sour cream, Whey. Makanan lain yang harus diwaspadai adalah telor, buah-buahan tertentu, kacang dan ikan laut. Namun untuk daging sapi, penderita alergi diperbolehkan karena tidak emmiliki pengaruh terhadap alergi.
Maka dari itu sebagai ibu atau orang tua, memang seharusnya berhati-hati dalam menentukan nutrisi yang cocok untuk bayi. Dengan demikian, bayi tidak mengalami alergi terhadap makanan ataupun minuman. Keberadaan makanan ibu rupanya juga memiliki dampak yang signifikan terhadap terjadinya alergi pada anak. Oleh karena itu ibu harus benar-benar menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsinya setiap hari. Disarikan dari beberapa sumber
0 komentar:
Posting Komentar